Judul Buku : Sejarah
Berdarah Berdasarkan Sekta Salafi Wahabi
Pengarang : Syaikh
Idahram
Penerbit : Pustaka Pesantren
Tahun Penerbitan : 2011
Tebal : 276
Peresensi : Hermanto
Islam merupakan agama yang
toleran yang tidak dapt dibuktikan hanya dengan sebuah bentuk-bentuk symbol.
Islam adalah agama peradapan yang membawa rahmat bagi semesta alam, bukan agama
kekerasan yang kebanyakan orang salah mempredeksi terhadap eksistensi ajaran
yang dibawahnya. Kaum yang kebanyakan mengklaim islam itu kteroris, karena
meraka tidak paham betul terhadap agama islam itu sendiri. Islam adalah agama
misi yang diturunkan Allah kepada Rosulnya yang muli yang dilahirkan dikota
Arabia yaitu Nabi Muhammad SAW. Dengan misi itu nabi memberantas ketidak
sesuaian dengan moral dan fitroh manusia yang sebenarnya. Sebagaimana
ditegaskan dalam firmannya,
“Dan tiadalah kami mengutus
kamu, melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.”
Selain itu, islam tidak dapat
dibuktikan dengan bentul simbol-simbol misalnya seperti orang-orang yang
berjenggot, memakai juba putih, berkepala botak, berdahi hitam dan bercelana
yang sampai hanya diatas tumit. Semua itu
memang bagus, tapi perlu diingat bahwa islam tidaklah cukup dinilai dengan kaca
mata sebelah, karena kaca mata sebelah bisa saja menilai sesuatu sangat keliru
dan jauh dari kebenaran.. ulama’ –ulama’ terdulu juga memakai jenggot,
berjubah, seperti imam syafie, ibnu sina, imam hambali, imam al-gazali. Mereka
saling toleran dan tidak menyalahkan satu sama lain. Orang yang banyak
mengklaim dirinya paling benar dan menyalahkan orang lain bahkan mengecapnya
dengan bentuk kekerasan karena mereka ridak begitu faham terhadap ajaran islam
yang sebenarnya. Mereka beranggapan islam dipandang dengan bentu dan bentu.Tapi
ingatlah semua itu tidaklah cukup untuk dibuktikan dengan simbolis tersebut.
Karena islam tidak hanya dilihat dari sebatas sorban dan jubah. Ajaran agama
islam sangat luas dan tidak sesempit pandangan yang merasa dirinya paling benar
dan paling baik.
Agama islam adalah agama yang
sempurna agama kebaikan bukan agama perusak dan kekerasan. Apalagi dengan
mengklaim orang lain dengan kemurtadan dan kekafiran serta kemusyrikan.
Demikianlah yang diwasiatkan dari Sang Maha Penting dan Maha Agung serta Maha
diatas Maha kepada beliau Nabi yang
semulianya Nabi. Siapa kalu bukan Nabi kita Muhammad SAW :
“dan berbut baiklah kepada
orang lain sebagaimana allah telah berbuat baik kepadamu. Dan jaganlah kamu
berbuat kerusakan dibumi. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan”.
(QS. Al-Qashash, 28:77)
Berbicara tentang kebohongan
salafi wahabi sangat menarik. Karena mereka menganggap dirinya paling benar dan
mengklim orang lain yang tidak benganut atau sefaham dengan ajaran mereka. Dan
memberikan pandangan bagaimana kekerasan orang –orang wahabi yang dilakukan
dengan bentuk peperang dan membunuhan baik itu secara nasional dan
internasional.
Syaikh idhram membahasnya
dengan sangat rinci sekali tentang kebohongan dan kekerasan yang dilakukan oleh
kaum salafi wahabi. Beliau mengkritik habis habisan tentang apa yang dilakukan
oleh kaum salafi wahabi. Bahkan beliau tidak segan segan menyatakan bahwa
penbantaian yang dilakukan oleh salafi wahabi itu lebih ekstrim dan lebih sadis
dari pada serangannya hitler dan pasukannya.
Menurut syaikh idhram (nama
julukan) Salafi wahabi adalah nama yang dinisbatkan kepada Muhammad ibnu abdul
wahab yang dilahirkan di uyainah najd. Kaum wahabi memakai nama salaf, karena
mereka beranggapan bahwa dakwah yang mereka lakukan adalah dakwah yang
bertujuan untuk pemurnian ketauhidan dan membebasan kemusyrikan. Dan juga untuk
mengubah strategi dakwahnya karena dakwah yang dilakukannya selalu mengalami
kegagalan. Maka dari itu mereka memakai nama salaf yang higga sekarang dikenal
dengan nama salafi wahabi.
Munculnya nama salaf pertama
kali di Mesir setelah selesainya penjajahan Ingris. Yang dipimpin oleh Jamaluddin
al-Afghani dan muridnya Muhammad Abduh yang kemudian dikenal dengan gerakan pan
Islamisme. Muhammad Abduh menggunakan anama “Salaf” karena untuk mencegah dan
manatisme terhadap terhadap perjuangan ummad islam pada saat itu. Dan ingin
membendung datangnya pengaruh sekulerisme dan penjajah serta hegomeni barat
atas dunia islam. Kemudian pada saat itu nama itu dipopulerkan oleh Nashiruddin
al-Albani dan salah satu pengikutnya Abdul Halim Abu Syuqqah.
Tokoh-tokoh luar salafi
wahabi yang sangat berpengaruh terhadap tokoh-tokoh salafi wahabi di Indonesia
adalah Muhammad Abdul Wahab, dan ulama-ulama Saudi Arabiah di antaranya Ibnu
Baz, Ibnu Utsaimin, dan juga Muhammad Nashiruddin al-Albani, Syaikh Rabi
al-Madkhali di Madinah dan Syaikh al-Wadi’i
di Yaman.
Namun secara garis besar
salafi wahabi dibagi menjadi du kelompok. Yaitu salafi haraki dan salafi
yamani. Salafi wahabi haraki yaitu salafi wahabi yang masuk lebih dulu ke
Indonesia dari pada salafi wahabi yamani. Yang dipimpin oleh Ustad Jakfar Umar
Thalib. Yang kemudian salafi wahabi ini menjadi gerakan Panglima Laskar Jihad.
Namun tidak lama kemudian salafi wahabi Haraki ini bergabung dengan salafi
wahabi Yamani.
Menurut menulis buku ini
tidak perlu disangkal lagi bahwa ajaran salafi wahabi penuh dengan kebongan dan
aksi-aksi kotor yang tidak sedikit menelan banyak korban termasuk ulama’ulama’
yang menentang terhadap ajarannya. Banyak para sejarah yang mengungkapkan bahwa
dakwah yang dilakukan oleh salafi wahabi sangat disayangkan dan tidak terpuji
karena mereka lakukan atas nama tauhid dan perjuangan membela agama islam. Tapi
mengapa salafi wahabi banyak melakukan membantaian dan menumpahkan darah klu
memang apa yang didakwahkan itu ingin
menegakkan ajaran islam dan memusnahkan mentauhidan? Itu yang perlu
dipertanyakan dan diteluduri. Barangkali dakwah yang dilakukan salafi wahabi
adalah adanya unsure perpolitikan yang dilakukan oleh bangsa yahudi. Atau danya
unsure lain yang sengaja ingin mengadu domba ummat islam sehingga dipandang
agama islam itu suka terhadap kekerasan.
Menurut penulis buku ini ada
beberapa efeksamping yang sangat dikhawatirkan adanya gerakan faham salafi
wahabi yang keras ini antara lain:
Ø Akan adanya atau dapat
mengakibatkan seseorang kafit dan keluar dari islam karena akidahnya tidak
sejalan dengan faham salafi wahabi
Ø Orang akan menolaknya dan
menbenci terhadap akidah mereka, sekalipun akidah yang dibawa mereka bena-benar
dari ajaran islam.
Ø Bisa jadi seorang akan
mendukung dan setia menjadi pengikutnya kemudian mengamalkan ajarannya. Hal ini
yang sangat dikhawatirkan karena yang ketiga ini akan menjadi bomerang terhadap
ummat isklam itu sendiri.
Aksi-aksi berdarah yang dikakukan oleh salafi
wahabi antara lain:
Salafi
wahabi menyerang dan membunuh penduduk kota thaif tidak sedikit pembunuhan yang
dilakukan bahkan ribuan jiwa yang tak berdosa melayang yaitu termasuk wanita
anak-anak yatim, yang paling biadab lagi
mereka membunuh banyi yang msih berada dipangkuan ibunya dan wanita-wanita
hamil sehingga tak seorangpun yang lolos dari kekejaman wahabi.
Pada bulan muharram berhasil
memasuki kota mekkah dan menetap disana selama 14 hari. Namun dlam tempo ini
mereka melakukan kerusakan dan membuat ketetapan tentang larangan menziarahi
kubur nabi Muhammad dan orang orang-orang sholeh. Di kta mekah banyak para masyaikh
dan orang awam yang dibunuh disana dahkan tidak hanya itu mereka banyak
melakukan yang melanggar ajaran ajaran islam. Mereka menjual daging keledai dan
daging anjing pada penduduk kota dan
meninggalkan kota mulia tersebut. Tidak hanya itu mereka menodai makam-makam
orang-orang yang sholeh dan mengambilnya kemudian dibagikan kepada para tokoh
wahabi. Dan juga rute jalan untuk jemaah haji ditutup dan segala bentuk
pribadatan yang tidak sejalan dengan praktek wahabipun dilarang.
Selain tidak sedikit buku-buku
yang mereka bakar setelah mereka menguasai jazirah arab. Diantara buku-buku
yang mereka bumi hanguskan yaitu buku-buku mantiq, akidah dan tasawwuf yang
tidak sejalan dengan ajaran mereka. Yang paling banyak buku-buku yang mereka
bakar adalah di maktabah arabiyah di mekkah sekitar 60.0000 buku langkah dan
40.000 masih berupa manuskrip yang masih dektian langsung dari baginda Nabi.
Tidak
hanya itu mereka membantai dan merampas hartanya dan menyandra wanita dan
anak-anakjnya, salafi wahabi menanamkan perjuangan itu atas nama jihat dijalan
allah. Dan mereka juga mengkafirjan ummat islam yang tidak sejalan dengan faham
mereka. Merka mencaci dan mencela ulama’ yang tidak mengikuti ajarannya bahkan
kalau ada ulama yang berani mengritik misi mereka. Mereka tidak segan-segan
mengkafirkan dan menbantainya baik ulama’nya dan kaum awamnya. Yang paling
mempengaruhi dan menkhatirkan mereka bersekongkol dengan klan Saudi. Sehingga
Saudi menaungi dan melindungi pergerakan mereka.
Saya sebagai peresensi buku
ini sangat salut terhadap Syaikh Adahram yang berani membongkar kebohongan para
kaum salafi wahabi. Beliau membeberakan kekejian serangan wahabi yang tidak
sejalan dengan ajaran islam bahkan kaum salafi wahabi tidak berkometmen terhadap
ajarannya sendiri. Yaitu pemornian ketauhidan artinya ajaran yang benar-benar sejalan dengan al-quran dan hadist Nabi. Syaikh
Adarham menulis buku ini bukan niatan untuk memperpecah ummat islam. tetapi
untuk mengangkat kebenaran dan menghapus kebatilan dan kebohongan. Dan
kelebihan dari buku ini penulis mencantumkan data-data aslinya yang dapat dicek
langsung oleh pembaca dan kebanyakan buku-buku yang beliau jadikan referensi
dalah buku-buku langsung dari timur tangah.
Namun menurut hemat saya buku
ini bahkan akan mengakibatkan banyak perpecahan diantara ummat islam mengapa?
karena penulis buku ini hanya membongkar kejelekan kaum wahabi saja. Padahal kaum
wahabi sama-sama ummat Nabi yang beraga Islam. Bahkan orang orang yang sejalan
dengan faham wahabi namun tidak mengikuti kekerasannya akan menbenci penulis
buku ini. Apakah ini tidak akan menambah klim diantara ummat islam. Apalagi
yang member pengantar buku ini adalah tokoh ulama’ nahdhatul ulama sekaligus
politikus.
Hemat saya setidaknya penulis
buku ini tidak hanya membeberkan kebohongannya saja. Namun harus memasukkan
bebaikannya juga. Sebagaimana kaum orientalis tidak semua orang orientalis itu
manatik terhadap ajaran islam. Tetapai ada juga kaum orientalis yang moderat
mereka jelas jelas bukan orang islam masih ada yang jujur dan obyektif terhadap
islam. Apalagi kalau itu orang islam sendiri tidak semua orang yang berfaham
salafi wahabi itu berdakwah dengan kekerasan dan pertumpahan darah, mengklim
ummat islam yang lainnya. Kalaupun tidak semuanya apakah tidak ada walaupun
hanya sebagian kecil?
Selain itu, penulis buku ini
tidak mencantumkan nama aslinya hanya nama samaran atau julukan yang dijadikan
nama penulis buku ini. Kalau memang buku ini ingin menjunjung tinggi kebenaran
dan menberantas kebatilan mengapa penulis buku ini tidak feer dan tidak jelas nama
penulisnya. Jangan jangan buku ini juga mempunyai misi lain dari tujuan yang
sebenarnya. Setidaknya penulis menelaah kembali terhadap isi buku ini. Apakah
buku ini layak dipasarkan apa tidak?. Kalau memang buku ini akan mengakibatkan
perpecahan terhadap ummat islam, maka buku ini perlu di revisi ulang agar
pembaca tidak terkontamenasi oleh pemahaman yang keliru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar