Selasa, 06 November 2012

Sejarah Berdarah



Judul Buku              :  Sejarah Berdarah Berdasarkan Sekta Salafi Wahabi
Pengarang               :  Syaikh Idahram
Penerbit                  :  Pustaka Pesantren
Tahun Penerbitan  :  2011
Tebal                        : 276
Peresensi                :  Hermanto
Islam merupakan agama yang toleran yang tidak dapt dibuktikan hanya dengan sebuah bentuk-bentuk symbol. Islam adalah agama peradapan yang membawa rahmat bagi semesta alam, bukan agama kekerasan yang kebanyakan orang salah mempredeksi terhadap eksistensi ajaran yang dibawahnya. Kaum yang kebanyakan mengklaim islam itu kteroris, karena meraka tidak paham betul terhadap agama islam itu sendiri. Islam adalah agama misi yang diturunkan Allah kepada Rosulnya yang muli yang dilahirkan dikota Arabia yaitu Nabi Muhammad SAW. Dengan misi itu nabi memberantas ketidak sesuaian dengan moral dan fitroh manusia yang sebenarnya. Sebagaimana ditegaskan dalam firmannya,
“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.”
(QS. Al-Anbiya’ : 107)
Selain itu, islam tidak dapat dibuktikan dengan bentul simbol-simbol misalnya seperti orang-orang yang berjenggot, memakai juba putih, berkepala botak, berdahi hitam dan bercelana yang  sampai hanya diatas tumit. Semua itu memang bagus, tapi perlu diingat bahwa islam tidaklah cukup dinilai dengan kaca mata sebelah, karena kaca mata sebelah bisa saja menilai sesuatu sangat keliru dan jauh dari kebenaran.. ulama’ –ulama’ terdulu juga memakai jenggot, berjubah, seperti imam syafie, ibnu sina, imam hambali, imam al-gazali. Mereka saling toleran dan tidak menyalahkan satu sama lain. Orang yang banyak mengklaim dirinya paling benar dan menyalahkan orang lain bahkan mengecapnya dengan bentuk kekerasan karena mereka ridak begitu faham terhadap ajaran islam yang sebenarnya. Mereka beranggapan islam dipandang dengan bentu dan bentu.Tapi ingatlah semua itu tidaklah cukup untuk dibuktikan dengan simbolis tersebut. Karena islam tidak hanya dilihat dari sebatas sorban dan jubah. Ajaran agama islam sangat luas dan tidak sesempit pandangan yang merasa dirinya paling benar dan paling baik.
Agama islam adalah agama yang sempurna agama kebaikan bukan agama perusak dan kekerasan. Apalagi dengan mengklaim orang lain dengan kemurtadan dan kekafiran serta kemusyrikan. Demikianlah yang diwasiatkan dari Sang Maha Penting dan Maha Agung serta Maha diatas Maha kepada beliau Nabi yang  semulianya Nabi. Siapa kalu bukan Nabi kita Muhammad SAW :
“dan berbut baiklah kepada orang lain sebagaimana allah telah berbuat baik kepadamu. Dan jaganlah kamu berbuat kerusakan dibumi. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. (QS. Al-Qashash, 28:77)
Berbicara tentang kebohongan salafi wahabi sangat menarik. Karena mereka menganggap dirinya paling benar dan mengklim orang lain yang tidak benganut atau sefaham dengan ajaran mereka. Dan memberikan pandangan bagaimana kekerasan orang –orang wahabi yang dilakukan dengan bentuk peperang dan membunuhan baik itu secara nasional dan internasional.
Syaikh idhram membahasnya dengan sangat rinci sekali tentang kebohongan dan kekerasan yang dilakukan oleh kaum salafi wahabi. Beliau mengkritik habis habisan tentang apa yang dilakukan oleh kaum salafi wahabi. Bahkan beliau tidak segan segan menyatakan bahwa penbantaian yang dilakukan oleh salafi wahabi itu lebih ekstrim dan lebih sadis dari pada serangannya hitler dan pasukannya.
Menurut syaikh idhram (nama julukan) Salafi wahabi adalah nama yang dinisbatkan kepada Muhammad ibnu abdul wahab yang dilahirkan di uyainah najd. Kaum wahabi memakai nama salaf, karena mereka beranggapan bahwa dakwah yang mereka lakukan adalah dakwah yang bertujuan untuk pemurnian ketauhidan dan membebasan kemusyrikan. Dan juga untuk mengubah strategi dakwahnya karena dakwah yang dilakukannya selalu mengalami kegagalan. Maka dari itu mereka memakai nama salaf yang higga sekarang dikenal dengan nama salafi wahabi.
Munculnya nama salaf pertama kali di Mesir setelah selesainya penjajahan Ingris. Yang dipimpin oleh Jamaluddin al-Afghani dan muridnya Muhammad Abduh yang kemudian dikenal dengan gerakan pan Islamisme. Muhammad Abduh menggunakan anama “Salaf” karena untuk mencegah dan manatisme terhadap terhadap perjuangan ummad islam pada saat itu. Dan ingin membendung datangnya pengaruh sekulerisme dan penjajah serta hegomeni barat atas dunia islam. Kemudian pada saat itu nama itu dipopulerkan oleh Nashiruddin al-Albani dan salah satu pengikutnya Abdul Halim Abu Syuqqah.
Tokoh-tokoh luar salafi wahabi yang sangat berpengaruh terhadap tokoh-tokoh salafi wahabi di Indonesia adalah Muhammad Abdul Wahab, dan ulama-ulama Saudi Arabiah di antaranya Ibnu Baz, Ibnu Utsaimin, dan juga Muhammad Nashiruddin al-Albani, Syaikh Rabi al-Madkhali di Madinah dan Syaikh al-Wadi’i  di Yaman.
Namun secara garis besar salafi wahabi dibagi menjadi du kelompok. Yaitu salafi haraki dan salafi yamani. Salafi wahabi haraki yaitu salafi wahabi yang masuk lebih dulu ke Indonesia dari pada salafi wahabi yamani. Yang dipimpin oleh Ustad Jakfar Umar Thalib. Yang kemudian salafi wahabi ini menjadi gerakan Panglima Laskar Jihad. Namun tidak lama kemudian salafi wahabi Haraki ini bergabung dengan salafi wahabi Yamani.
Menurut menulis buku ini tidak perlu disangkal lagi bahwa ajaran salafi wahabi penuh dengan kebongan dan aksi-aksi kotor yang tidak sedikit menelan banyak korban termasuk ulama’ulama’ yang menentang terhadap ajarannya. Banyak para sejarah yang mengungkapkan bahwa dakwah yang dilakukan oleh salafi wahabi sangat disayangkan dan tidak terpuji karena mereka lakukan atas nama tauhid dan perjuangan membela agama islam. Tapi mengapa salafi wahabi banyak melakukan membantaian dan menumpahkan darah klu memang  apa yang didakwahkan itu ingin menegakkan ajaran islam dan memusnahkan mentauhidan? Itu yang perlu dipertanyakan dan diteluduri. Barangkali dakwah yang dilakukan salafi wahabi adalah adanya unsure perpolitikan yang dilakukan oleh bangsa yahudi. Atau danya unsure lain yang sengaja ingin mengadu domba ummat islam sehingga dipandang agama islam itu suka terhadap kekerasan.
Menurut penulis buku ini ada beberapa efeksamping yang sangat dikhawatirkan adanya gerakan faham salafi wahabi yang keras ini antara lain:
Ø  Akan adanya atau dapat mengakibatkan seseorang kafit dan keluar dari islam karena akidahnya tidak sejalan dengan faham salafi wahabi
Ø  Orang akan menolaknya dan menbenci terhadap akidah mereka, sekalipun akidah yang dibawa mereka bena-benar dari ajaran islam.
Ø  Bisa jadi seorang akan mendukung dan setia menjadi pengikutnya kemudian mengamalkan ajarannya. Hal ini yang sangat dikhawatirkan karena yang ketiga ini akan menjadi bomerang terhadap ummat isklam itu sendiri.
Aksi-aksi berdarah yang dikakukan oleh salafi wahabi antara lain:
            Salafi wahabi menyerang dan membunuh penduduk kota thaif tidak sedikit pembunuhan yang dilakukan bahkan ribuan jiwa yang tak berdosa melayang yaitu termasuk wanita anak-anak yatim,  yang paling biadab lagi mereka membunuh banyi yang msih berada dipangkuan ibunya dan wanita-wanita hamil sehingga tak seorangpun yang lolos dari kekejaman wahabi.
Pada bulan muharram berhasil memasuki kota mekkah dan menetap disana selama 14 hari. Namun dlam tempo ini mereka melakukan kerusakan dan membuat ketetapan tentang larangan menziarahi kubur nabi Muhammad dan orang orang-orang sholeh. Di kta mekah banyak para masyaikh dan orang awam yang dibunuh disana dahkan tidak hanya itu mereka banyak melakukan yang melanggar ajaran ajaran islam. Mereka menjual daging keledai dan daging anjing  pada penduduk kota dan meninggalkan kota mulia tersebut. Tidak hanya itu mereka menodai makam-makam orang-orang yang sholeh dan mengambilnya kemudian dibagikan kepada para tokoh wahabi. Dan juga rute jalan untuk jemaah haji ditutup dan segala bentuk pribadatan yang tidak sejalan dengan praktek wahabipun dilarang.
Selain tidak sedikit buku-buku yang mereka bakar setelah mereka menguasai jazirah arab. Diantara buku-buku yang mereka bumi hanguskan yaitu buku-buku mantiq, akidah dan tasawwuf yang tidak sejalan dengan ajaran mereka. Yang paling banyak buku-buku yang mereka bakar adalah di maktabah arabiyah di mekkah sekitar 60.0000 buku langkah dan 40.000 masih berupa manuskrip yang masih dektian langsung dari baginda Nabi.
            Tidak hanya itu mereka membantai dan merampas hartanya dan menyandra wanita dan anak-anakjnya, salafi wahabi menanamkan perjuangan itu atas nama jihat dijalan allah. Dan mereka juga mengkafirjan ummat islam yang tidak sejalan dengan faham mereka. Merka mencaci dan mencela ulama’ yang tidak mengikuti ajarannya bahkan kalau ada ulama yang berani mengritik misi mereka. Mereka tidak segan-segan mengkafirkan dan menbantainya baik ulama’nya dan kaum awamnya. Yang paling mempengaruhi dan menkhatirkan mereka bersekongkol dengan klan Saudi. Sehingga Saudi menaungi dan melindungi pergerakan mereka.
Saya sebagai peresensi buku ini sangat salut terhadap Syaikh Adahram yang berani membongkar kebohongan para kaum salafi wahabi. Beliau membeberakan kekejian serangan wahabi yang tidak sejalan dengan ajaran islam bahkan kaum salafi wahabi tidak berkometmen terhadap ajarannya sendiri. Yaitu pemornian ketauhidan artinya ajaran yang benar-benar   sejalan dengan al-quran dan hadist Nabi. Syaikh Adarham menulis buku ini bukan niatan untuk memperpecah ummat islam. tetapi untuk mengangkat kebenaran dan menghapus kebatilan dan kebohongan. Dan kelebihan dari buku ini penulis mencantumkan data-data aslinya yang dapat dicek langsung oleh pembaca dan kebanyakan buku-buku yang beliau jadikan referensi dalah buku-buku langsung dari timur tangah.
Namun menurut hemat saya buku ini bahkan akan mengakibatkan banyak perpecahan diantara ummat islam mengapa? karena penulis buku ini hanya membongkar kejelekan kaum wahabi saja. Padahal kaum wahabi sama-sama ummat Nabi yang beraga Islam. Bahkan orang orang yang sejalan dengan faham wahabi namun tidak mengikuti kekerasannya akan menbenci penulis buku ini. Apakah ini tidak akan menambah klim diantara ummat islam. Apalagi yang member pengantar buku ini adalah tokoh ulama’ nahdhatul ulama sekaligus politikus.
Hemat saya setidaknya penulis buku ini tidak hanya membeberkan kebohongannya saja. Namun harus memasukkan bebaikannya juga. Sebagaimana kaum orientalis tidak semua orang orientalis itu manatik terhadap ajaran islam. Tetapai ada juga kaum orientalis yang moderat mereka jelas jelas bukan orang islam masih ada yang jujur dan obyektif terhadap islam. Apalagi kalau itu orang islam sendiri tidak semua orang yang berfaham salafi wahabi itu berdakwah dengan kekerasan dan pertumpahan darah, mengklim ummat islam yang lainnya. Kalaupun tidak semuanya apakah tidak ada walaupun hanya sebagian kecil?
Selain itu, penulis buku ini tidak mencantumkan nama aslinya hanya nama samaran atau julukan yang dijadikan nama penulis buku ini. Kalau memang buku ini ingin menjunjung tinggi kebenaran dan menberantas kebatilan mengapa penulis buku ini tidak feer dan tidak jelas nama penulisnya. Jangan jangan buku ini juga mempunyai misi lain dari tujuan yang sebenarnya. Setidaknya penulis menelaah kembali terhadap isi buku ini. Apakah buku ini layak dipasarkan apa tidak?. Kalau memang buku ini akan mengakibatkan perpecahan terhadap ummat islam, maka buku ini perlu di revisi ulang agar pembaca tidak terkontamenasi oleh pemahaman yang keliru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar