Sabtu, 24 November 2012

Dunia Adalah Sekolah Manusia


Jika ada malam mesti aka ada siang. jika ada awalan mesti aka nada akhiran. Begitu juga dimana ada kehidupan maka disitu juga ada kematian, dimana ada dunia disitu juga akan ada akhirat. begitulah tuhan menciptakan segala sesuatu berpasang pasangan.
Dalam kaitannya dengan akhirat, dunia adalah fase persiapan, pelatihan dan penyempurnaan manusia. Dunia ini adlah ibarat tingkatan manusia dalam menyiapkan diri dalam menghadapi kehidupan. Dunia ibarat tingkat persiapan sisiwa, pelajar atau mahasiswa di sekolah dan diperguruan tinggi. Pada hakikatnya dunia adalah sekolah dan tempat mendidik.
Dikisahkan bahwasanya ada seseorang yang mendatangi Saidina Ali ra. Laki-laki itu mulai mencela dunia karena memperdaya manusia, merusak, menipu dan berbuat jahat padanya. Laki-laki itu sepertinya telah mendengar ceramah pemuka agama mencela dunia, lalu ia mengira bahwa yang mereka cela adalah realitas alam ini. Mereka menganggap bahwa alam ini secara inheren jahat. Lelaki lalai itu tidak tau bahwa yang sebenarnya tercela dan jahat adalah cinta dunia. Pandangan sempit dan rendah terhadap ujud sehingga bertentangan dengan ketinggian derajat manusia dan kebahagiaannya.

Kemudian Saidina Ali ra. Menjawab, “sesungguhnya, engkaulah yang tertipu oleh dunia ini, padahal dunia tidak menipumu. Engkaulah yang menganiaya dunia, bukan dunia yang menganiayaimu. “beliau sampai mengatakan, “dunia akan jujur kepada siapa saja yang memperlakukannya dengan jujur, ia adlah sarana kesembuhan bagi yang mengetahui hakikatnya, dunia adalah tempat beribadah kekasih Allah, musalla bagi para malaikatNya, tempat turunnya wahyu, dan tempat berniaga para wali Allah.
Syaikh Fariruddin mengatakan dalam syairnya:
Seseorang telah datang menemui singa keadilan, ia kecam dunia dihadapannya
Singa menjawab, “dunia tidaklah jelek, engkaulah yang jelek. Karena engkau tidak mau berfikir.
Sungguh dunia laksana ladang
Kita harus bekerja dan menanaminya siang dan malam
Karena keteperdayaan dan kejayaan agama sama-sama bias dicapai didunia.
Benih hari ini akan berubah esok hari
Kalau tak disemai, alangkah sesalnya yang akan engkau petik.
Jika tidak bisa mengambil manfaat dari dunia, kau akan meninggalkannya seakan tampa pernah melaluinya. Sungguh kau akan tersiksa, sulit berbuat, jalan begitu panjang dan pahala sangat sedikit.
Nashir khusru mengatakan:
Hai alam! Kendati kau tak berjanji kepada siapa-siapa, kau tetap merupakan kemestian.
Pada sisi lahiriah, kau bagai duri, karena itu kau jelek. Tapi batinmu menegaskan bahwa kau adalah sesuatu kemestian, laksana suatu kemestian dua mata ini.
Terkadang jika kau remukkan sesuatu yang tertutup, akan kau dapati didepanmu hal lain yang tertutup pula.
Siapa melihatmu dengan mata kotor, pasti ia akan melihatmu sebagai sesuatu yang kotor.
Siapa melihatmu dengan mata bening, ia akan memandangmu sebagai Sesuatu yang bening.
Kepada orang yang mencela dan mencercamu, katakana padanya kau tak paham tentangku.
Andai kau berfikir, pandanglah aku sebagia tempat menabur benih, kenapa kau cercah tempat kau menabur benihmu?.
Telah Allah tanam sebatang pohon untukmu dan kau adalah cabangnya.
Kalaulah kau adalah batang yang bengkok, kau akan dibakar.
Dan kalaulah kau adalah cabang yang lurus, beruntung dan merdekalah dirimu.
Memang setiap orang akan rela membakar cabang yang bengkok, dia tidak akan bertanya, dari pohon padam ataukah kacang-kacangan dirimu.?
Sungguh kau adalah panah milik Allah untuk musuh-musuhnya, mengapa kau lukai dirimu dengan panah ini?.

Pujian bukan untuk menyingkapkan rahasia tiap maujud, melainkan untuk mengaktualisasi segenap kesiapan yang tesembunyi bagaikan rahsia itu. Maka dari itu setiap ujian yang Allah berikan adalah untuk menyingkapkan semua ciri khas manusiawi dari kesembunyian potensialitas dan kesiapan kelapangan aktualitas dan kesempurnaan. Ia merupakan pengujian untuk menambahkan bobot bukan untuk menakarnya. Dengan demikian dimaksudkan bahwa dunia adalah tempat mendidik, persiapan dan pengembangan potensi  dan kapasitas manusia. Allah berfirman dalam kitab suci al-quran yang artinya:
“Dialah yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian, siapakah diantara kamu yang paling baik amalnya. (al-mulk, 67:2).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar