Jika ada malam mesti aka ada siang. jika ada
awalan mesti aka nada akhiran. Begitu juga dimana ada kehidupan maka disitu
juga ada kematian, dimana ada dunia disitu juga akan ada akhirat. begitulah
tuhan menciptakan segala sesuatu berpasang pasangan.
Dalam kaitannya dengan akhirat, dunia adalah
fase persiapan, pelatihan dan penyempurnaan manusia. Dunia ini adlah ibarat
tingkatan manusia dalam menyiapkan diri dalam menghadapi kehidupan. Dunia
ibarat tingkat persiapan sisiwa, pelajar atau mahasiswa di sekolah dan
diperguruan tinggi. Pada hakikatnya dunia adalah sekolah dan tempat mendidik.
Dikisahkan bahwasanya ada seseorang yang
mendatangi Saidina Ali ra. Laki-laki itu mulai mencela dunia karena memperdaya
manusia, merusak, menipu dan berbuat jahat padanya. Laki-laki itu sepertinya
telah mendengar ceramah pemuka agama mencela dunia, lalu ia mengira bahwa yang
mereka cela adalah realitas alam ini. Mereka menganggap bahwa alam ini secara
inheren jahat. Lelaki lalai itu tidak tau bahwa yang sebenarnya tercela dan
jahat adalah cinta dunia. Pandangan sempit dan rendah terhadap ujud sehingga
bertentangan dengan ketinggian derajat manusia dan kebahagiaannya.
Kemudian Saidina Ali ra. Menjawab,
“sesungguhnya, engkaulah yang tertipu oleh dunia ini, padahal dunia tidak
menipumu. Engkaulah yang menganiaya dunia, bukan dunia yang menganiayaimu.
“beliau sampai mengatakan, “dunia akan jujur kepada siapa saja yang
memperlakukannya dengan jujur, ia adlah sarana kesembuhan bagi yang mengetahui
hakikatnya, dunia adalah tempat beribadah kekasih Allah, musalla bagi para
malaikatNya, tempat turunnya wahyu, dan tempat berniaga para wali Allah.
Syaikh Fariruddin mengatakan dalam syairnya:
Seseorang
telah datang menemui singa keadilan, ia kecam dunia dihadapannya
Singa
menjawab, “dunia tidaklah jelek, engkaulah yang jelek. Karena engkau tidak mau
berfikir.
Sungguh
dunia laksana ladang
Kita harus
bekerja dan menanaminya siang dan malam
Karena
keteperdayaan dan kejayaan agama sama-sama bias dicapai didunia.
Benih hari
ini akan berubah esok hari
Kalau tak
disemai, alangkah sesalnya yang akan engkau petik.
Jika tidak
bisa mengambil manfaat dari dunia, kau akan meninggalkannya seakan tampa pernah
melaluinya. Sungguh kau akan tersiksa, sulit berbuat, jalan begitu panjang dan
pahala sangat sedikit.
Nashir khusru mengatakan:
Hai alam!
Kendati kau tak berjanji kepada siapa-siapa, kau tetap merupakan kemestian.
Pada sisi
lahiriah, kau bagai duri, karena itu kau jelek. Tapi batinmu menegaskan bahwa
kau adalah sesuatu kemestian, laksana suatu kemestian dua mata ini.
Terkadang
jika kau remukkan sesuatu yang tertutup, akan kau dapati didepanmu hal lain
yang tertutup pula.
Siapa
melihatmu dengan mata kotor, pasti ia akan melihatmu sebagai sesuatu yang
kotor.
Siapa
melihatmu dengan mata bening, ia akan memandangmu sebagai Sesuatu yang bening.
Kepada orang
yang mencela dan mencercamu, katakana padanya kau tak paham tentangku.
Andai kau
berfikir, pandanglah aku sebagia tempat menabur benih, kenapa kau cercah tempat
kau menabur benihmu?.
Telah Allah
tanam sebatang pohon untukmu dan kau adalah cabangnya.
Kalaulah kau
adalah batang yang bengkok, kau akan dibakar.
Dan kalaulah
kau adalah cabang yang lurus, beruntung dan merdekalah dirimu.
Memang
setiap orang akan rela membakar cabang yang bengkok, dia tidak akan bertanya,
dari pohon padam ataukah kacang-kacangan dirimu.?
Sungguh kau
adalah panah milik Allah untuk musuh-musuhnya, mengapa kau lukai dirimu dengan
panah ini?.
Pujian bukan
untuk menyingkapkan rahasia tiap maujud, melainkan untuk mengaktualisasi
segenap kesiapan yang tesembunyi bagaikan rahsia itu. Maka dari itu setiap
ujian yang Allah berikan adalah untuk menyingkapkan semua ciri khas manusiawi
dari kesembunyian potensialitas dan kesiapan kelapangan aktualitas dan
kesempurnaan. Ia merupakan pengujian untuk menambahkan bobot bukan untuk
menakarnya. Dengan demikian dimaksudkan bahwa dunia adalah tempat mendidik,
persiapan dan pengembangan potensi dan
kapasitas manusia. Allah berfirman dalam kitab suci al-quran yang artinya:
“Dialah yang
menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian, siapakah diantara kamu
yang paling baik amalnya. (al-mulk, 67:2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar