Sebagai
makhluk social, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia
ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang
terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia untuk berkomunikasi
Istilah
komunikasi dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan communication, berasal
dari communicatio atau dari kata communis yang berarti sama atau
sama maknanya atau pengertian bersama, dengan maksud untuk mengubah pikiran,
sikap, prilaku, penerima dan melaksanakan apa yang di inginkan oleh komunikator
.
Dalam
garis besarnya komunikasi mempunyai pengertian proses pertukaran informasi,
biasanya melalui sistem simbol yang berlaku umum dengan kualitas yang
bervariasi. Sedangkan menurut Mulyana “Komunikasi adalah proses dimana suatu
ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku mereka”.
Sementara
Cangara mendefinisikan, komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang
menghendaki orang-orang, mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antar
sesama manusia melalui pertukaran informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah
laku orang lain serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.
Berdasarkan
beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwasannya komunikasi merupakan
alat dalam menyampaikan sesuatu atau pesan yang akan kita sampaikan kepada
orang lain dengan tujuan agar orang lain memahami apa yang kita maksud. Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi
setidaknya mengisyaratkan betapa pentingnya komunikasi karena dengan komunikasi
manusia dapat membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk kelangsungan
hidup, untuk memperoleh kebahagian, terhindar dari tekanan dan keraguan dan
lewat komunikasi manusia bisa berhubungan dengan orang lain.
Dalam
hal ini, Liliweri mengatakan komunikasi memegang peranan yang sangat penting
dalam setiap kehidupan manusia. Artinya, manusia memerlukan komunikasi dengan
lingkungan sekitarnya, dan sekaligus hendak mengkomunikasikan apa yang menjadi
keinginanannya kepada berbagai pihak, baik kepada induvidu, masyarakat maupun
kepada Tuhan. Dengan komunikasi, manusia bisa menyatakan apa yang akan
disampaikan.
Proses Komunikasi
Handoko
mendefinisikan proses komunikasi yang
paling sederhana adalah terdiri dari pengirim, berita dan penerima. Sedangkan
menurut Widjaja bahwasanya dalam bahasa komunikasi terdiri dari beberapa
komponen yaitu: a) Source (sumber); b). Communicator (penyampai
pesan); c). Message
(pesan); d). Communican
(penerima pesan); e). Effect
(hasil).
Begitupun Bungin melakukan
proses komunukasi melalui
beberapa unsur yaitu:
a. Ideation,
yaitu proses penciptaan
gagasan atau pemilihan seperangkat informasi untuk dikomunikasikan.
b. Encoding, yaitu menerjemahkan
informasi atau gagasan pada kata-kata, tanda-tanda atau lambang-lambang untuk
menciptakan efek terhadap orang lain.
c. Penyampaian pesan yang telah disandi (encode)
dengan cara berbicara, menulis, menggambar, ataupun melalui suatu tindakan
tertentu.
d. Penerima pesan yang akan
memberikan feedback atau umpan balik yang memungkinkan sumber
mempertimbangkan kembali isi pesan yang telah disampaikan.
Dalam
hal ini Effendi mengklasifikasikan proses komunikasi menjadi dua tahap yaitu:
a. Proses komunikasi secara primer yaitu
proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses
komuniakasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang
secara langsung mampu menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada
komunikan.
b. Proses komunikasi secara skunder yaitu
proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media
pertama dikarenakan komunikan berada di tempat yang jauh. Biasanya melalui
surat, telefon, surat kabar, majalah, radio, televisi, filem dan sebagainya.
Dari
penjelasan diatas terlihat redaksi yang berbeda, namun pada intinya esensi dari
proses komunikasi adalah bagaimana seorang komunikator menyampaikan sebuah
informasi atau pesan melalui proses komunikasi yang dapat diterima oleh seorang
komunikan.
Model-model Komunikasi
Menurut Mulyana “Model komunikasi adalah
reflika dari sebuah komunikasi sebagai model dragmatik dari dunia nyata”.
sedangkan Stewart
L. Tubbs dan Syilvia Moss dalam buku Human Communication yang dikutip
oleh Bungin menjelaskan tiga model
komunikasi yaitu:
a. Model
komunikasi linier, yaitu
model komunikasi satu arah (one-way view of communication) dimana
komunikator memberikan stimulus dan komunikan memberikan respons atau tanggapan
yang di harapkan.
b. Model
komunikasi dua arah, yaitu
model komunikasi interaksional yang merupakan kelanjutan dari pendekatan linier.
Pada model ini terjadi komunikasi umpan balik (feedback) gagasan. Ada
pengirim (sender) dan penerima (receiver) yang akan melakukan
seleksi dan memberikan respons balik terhadap pesan dari pengirim.
c. Model
komunikasi transaksional, yaitu
komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) di
antara dua orang atau lebih. Proses komunikasi ini menekankan semua prilaku
adalah komunikatif dan masing-masing pihak yang terlibat dalam komunikasi yang
memiliki konten pesan dan saling bertukar dalam berinteraksi.
Dari beberapa paparan di atas
dapat disimpulkan bahwasanya cara kita berkomunikasi dengan orang lain itu bermacam-macam model yang akan kita
gunakan dalam berinteraksi dengan orang yang di ajak berkomunikasi, itu semua
terserah kita bagaimana cara menggunakan model tersebut dengan tepat, kepada
siapa kita akan menggunakan model itu, dan dalam situasi bagamana kita akan
menggunakannya. Kita sebagai komunikan pintar-pintar memilih model tersebuh,
agar dalam proses berhubungan dengan orang lain komunikasi kita dapat di
mengerti dan dipahami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar