KHOTBAH JUMAT
Hermanto
MEMBENTUK JIWA SEORANG PEMIMPIN
الحَمْدُ لله المَلِكِ
المَنَّان/ الَّذِي وَعَدَ لِلْمُتَّقِيْنَ اْلجِنَان/ يَتَسَابَقُ لِذِكْرِهِ
اللِّسَان/ وَتَخْضَعُ لَهُ جمِيْعُ اْلجَوَارِحِ وَاْلأَرْكَان/ وَهُوَ الَّذِي
جَعَلَ اْلمُؤْمِنِيْنَ إِخْوَةً فِي اْلإيْمَان/ وَشَبَّهَهُمْ فِي دَعْمِ
بَعْضِهِمْ بَعْضًا وَشَدِّ بَعْضِهِمْ بَعْضًا وَقِيَامِ بَعْضِهِمْ بِبَعْضٍ
بِاْلبُنْيَان/ وَهُوَ الَّذِي وَعَدَ الصَّابِرِيْنَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ
عَدٍّ وَلاَ حُسْبَان/ وَهُوَ اْلحَكِيْمُ بِمَا
يَقْتَضِيْهِ فِي كُلِّ زَمَان/ اللَّطِيْفُ بِعِبَادِهِ حِيْنَ تُقْلِقُهُمْ
اْلهُمُوْمُ وَاْلأَحْزَان/
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ المَلِكُ الدَّيَّان/ وَأَشْهَدُ أَنَّ
محمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اْلمَبْعُوْثُ مُعَلِّماً إِلَى جَمِيْعِ
اْلإِنْسِ وَاْلجَانّ/ وَهُوَ
خَيْرُ الْبَشَرِ/ وَصَاحِبُ الْحَوْضِ الْكَوْثَرِ/ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَعَلَى آلِهِ الْمُطَهَّرِ/ وَعَلَى مَنْ صَاحَبَهُ وَأَزَرَهُ وَوَقَرَ/ وَعَلَى
التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ فِيْ كُلِّ أَثَرٍ/ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا
إِلَى يَوْمِ الْمَحْشَر./ أَمَّا بَعْدُ؛
فياأيها الناسُ اتَّقُوا اللهَ ربَ العالمَين/
فالتقوي وَصِيَّةُ اللهِ لِلأَوَّلِين و الآخِرِيْن/ و شِعَارُ المُؤْمنين و دثار المتقين/ قال الله تعالى فى كتابه
الكريم: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْمِ: يا أيها الذين آمنوا اتقوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ
إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. (العمران ١٠٢)
وقال النبي صلي الله عليه وسلم كلكم راع وكلكم مسئول عن راعيته (متفق عليه)
Ikhwani fillah,
Pada hari yang mulia ini, khotib mengajak diri
khotib pribadi dan hadirin jamaah sholat jumat sekalian, untuk senantiasa meningkatkan
kualitas iman dan taqwa kita kepada
Allah, dengan sebenar benarnya taqwa, dengan senantiasa menunaikan segala perintahnya dan menjauhi segala laranganNya, dalam kapanpun,
dimanapun kita berada. Agar kita senantiasa mendapatkan rahmat dan kebahagiaan hidup
didunia ini maupun di akhirat kelak.
Amiin ya robbal
alamien.. Karena taqwa adalah bekal yang terbaik, bekal
untuk hidup didunia maupun bekal untuk mencari selamat kelak diakhirat. Firman Allah dalam Al Qur’an :
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ
التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ (البقرة: ۱۹٧)
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwadan
bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal” (QS.Al Baqarah : 197).
Ikhwani fil Islam
Kata pemimpin itu selalu
edentik dengan kata Al-Masuliyah yaitu
pertanggungjawaban. Peminpin merupakan amanah Allah yang nantinya amanah itu
akan diminta pertanggungjawabannya.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
كلكم
راع وكلكم مسئول عن راعيته (متفق عليه)
“setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan diminta
pertanggungjawabannya berdasarkan apa yang kamu pimpin”.
Seorang pemimpin harus
mempunyai jiwa kepemimpinan yang menjadi cerminan bagi umat manusia di dalam kehidupan untuk selalu
mengerjakan kebaikan dan ketaqwaan kepada Allah. Sebagaimana
doa Nabi Ibrahim yang diabadikan oleh Allah dalam kitab suci Al-Quran:
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا
وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
(الفرقان ٧٤)
“Dan
orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami
istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah
kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS.
al-Furqan: 74)
Menurut Ibnu Abbas, seorang pemimpin dapat diteladani
dalam kebaikan bukan dalam kerusakan. sikap dan perilaku yang sesuai dengan
perkataan, merupakan nilai moral yang dibutuhkan oleh masyarakat. karena tumbuhnya
kepercayaan dalam diri setiap anggota masyarakat, disebabkan oleh sifat
keteladanan seorang pemimpin, sehingga menjadi dasar terhadap pelaksanaan
segala kebijakan yang bertujuan membangun kesejahteraan ummat
Jamaah sholat jumat Se-Iman dan Se-Agama
Kepeminpinan merupakan amanah, titipan dari
Allah yang harus di pertanggung jawabkan. Dengan menyadari kepemimpinan
merupakan amanah, semestinya tidak terjadi konflik untuk merebut kekuasaan,
apalagi menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.
Sebagaimana yang sisebutkan Ibnu Taimiyah
dalam bukunya Assiyasah Asysyar’iyah mengatakan “kepemimpinan adalah
sebuah amanah. Maka untuk meraihnya harus dengan cara yang benar, jujur, dan
baik. Tugas yang diamanahkan harus dilaksanakan dengan baik dan bijaksana. Oleh
karena itu untuk memilih seorang pemimpin masyarakat harus betu-betul tepat.
Mengingat seorang peminpin merupakan teladan bagi ummat, bangsa,dan negara.
Disamping itu, seorang pemimpin harus
memiliki keahlian, profesionalisme dan keaktifan karena subtansi seorang
pemimpin adalah benar-benar bertanggungjawab, ahli, jujur, serta bermoral baik.
Jika kreteria ini dimiliki oleh seorang pemimpin, maka insyaallah negara ini
akan makmur, dinamis dan harmonis.
Ikhwani fil iman.
Amanah merupakan prinsip dasar kepemimpinan
Rasulullah, Rasulullah memiliki sifat Siddiq (jujur) Amanah (dapat dipercaya)
Tabligh (berkomunikasi dan komunikatif dengan semua orang) dan Pathanah (cerdas
dan berpengetahuan). Keempat sipat itu yang menjadi paktor pembeda antara
pemimpin dan penguasa.
Seorang penguasa biasanya untuk mendapatkan
kekuasaannnya dengan cara merebut dari pihak lain, dengan menghalalkan
bermacam-macam cara. Baik dengan cara menjajah ataupun berperang. Yang penting
kekuasaan itu ada ditangan dan diraihnya. Sedangkan seorang pemimpin tidak akan
seperti itu. Seorang pemimpin akan mendapatkan kepercayaan langsung dari
masyarakat. Masarakat akan menilai sendiri dikarenakan didalam diri ada
kemampuan intelektual dan kematangan emosional.
Dari perbedaan diatas jelas sekali, bahwa
seorang penguasa akan berbeda dangan seorang pemimpin. Namun perlu diingat dan
diperhatikan jamaah jumat yang dicintai Allah. Bahwasanya seorang pemimpin yang
baik adalah seorang yang akan selalu mendorong orang yang dipimpinnya untuk
senantiasa memberikan motivasi yang kuat dalam mengembangkan potensinya. Karena
itu ukuran seorang pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang menjadikan orang
yang dipimpinnya lebih sukses, semakin banyak bawahannya yang sukses, maka dia
berhasil menjadi pemimpin. Begitu pula sebaliknya. Hal inilah yang disebutkan
dalam Al-Quran Lil Muttaqiina Imama.
Ikhwani Fil Islam
Seorang pemimpin harus mencontoh kepemimpinan
Rasulullah, karena beliau merupakan tipikal pemimpin yang sukses melahirkan generasi
penerus yang layak menjadi pemimpin ummat. Salah satu kesuksesan beliau adalah
kesediaan untuk berbagi dan menumbuhkan, sikap tanggungjawab terhadap pekerjaan
yang menjadi tugas masing-masing. Faktor inilah yang menjadi intisari dari
perkataan beliau.. bahwa “kalian adalah pemimpin yang nantinya kamu akan
diminta pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya”.
Pemimpin yang bersediah berbagi dengan orang
lain akan menunjukkan kematangan emosionalnya, karena ia tidak akan menganggap dirinya
adalah orang yang paling benar. Sikap renda hati inilah yang akan menerima
masukan, kritikan dari orang lain untuk mencari sebuah kebenara.
Sifat inilah yang ditunjukkan oleh Abu Bakar
As-Shiddiq ketika beliau dipilih dan diangkat menjadi pemimpin oleh ummat
islam. Dalam sebuah pidatunya beliau berkata. “ saudara-saudaraku aku diangkat
menjadi pemimpin bukanlah aku orang yang paling baik diantara kalian. Untuk
itu, jika aku berbuat baik maka bantulah akau. Jika aku berbuat salah, maka
luruskanlah aku. Orang yang lemah diantara kalian aku pandang kuat posisinya
disisiku. Dan aku akan melindungi hak-haknya. Orang yang kuat diantara kalian
aku pandang lemah posisinya disisiku, aku akan mengambil hak-hak mereka yang
diperoleh dengan cara yang jahat, untuk aku kembalikan kepada yang berhak
menerimanya.
Dari penggalan pidatu tadi, ada beberapa
pesan yang sangat penting bagi kita semua,. Pertama, adalah rendah hati,
posisi seorang pemimpin sebenarnya tidaklah berbeda dengan rakyatnya, karena
itu pemimpin tidak harus diistimewakan, ia hanyala orang yang hanya perlu
didahulukan. Karena ia mendapatkan kepercayaan dan mengemban amanah, dari sipat
rendah hati inilah akan membentuk dan mencerminkan persahabatan dan
kekeluargaan.
Kedua,
terbuka untuk dikritik. Kritikan dari rakyat dipandang sebagai bentuk
kepedulian mereka terhadap kelangsungan hidup bersama. Ini perupakan
partisipasi sejati. Karena sehebat apapun deorang pemimpin tidak akan terlepas
dari kesalahan dan kekhelapan.
Ketiga,
berlaku adil. Keadilan adalah paktor yang harus imiliki oleh seorang pemimpin
untuk memakmurkan rakyatnya. Seorang pemimpin mampu memperlakukan sesuatu
secara adil dan menjauhkan dari sipat berat sebelah, orang yang pantas dibela
harus dibela dan haknya dilindung, dan orang yang dhalim harus dihukum dan
ditindak dengan sebenar-benarnya.
Kaum muslimin
jamaah jumat yang Berbahagia
Akhirnya, pada hari yang mulia ini, marilah
kita sekali lagi memuji dan bersyukur kepada Allah seraya menundukkan hati,
pandangan dan wajah kita, berdo’a dan bermunajat kepada Allah, supaya kita
dalam melaksanakan segala tugas yang di amanahkan senantiasa mendapatkan
petunjuk dan ridhonya. Amien….ya Robbal Alamien..
بارك الله لي ولكم في القران العظيم 0ونفعني
واياكم بالايات والذكرالحكيم 0انه هوالتوابالرحيم 0وقل
رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين0
Khutbah Kedua
الحمد لله حمدا
كما أمر، وأشهد أن لاإله إلاالله وحده لاشريك له، ارغاما لمن جحد به وكفر، وأشهد
أن سيدنا محمداعبده ورسوله سيد الإنس والبشر، أللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى
آله وصحبه مااتصلت عين بنظروأذن بخبر (امّابعد)
فيا أيها الناس،
اتقواالله تعالى وذرواالفواحش ماظهرومابطن, وحافظوا على الطاعة وحضورالجمعة والجماعة, واعلموا أنّ الله
أمركم بأمربدأ فيه بنفسه, وثنى بملائكة قدسه, فقال تعالى ولم يزل قائلا عليما، إن
الله وملائكته يصلون على النبي، ياأيها الذين آمنواصلواعليه وسلموا تسليما، أللهم
صل على نور الأنوار وسر الأسرار وترياق الأغيار ومفتاح باب اليسار سيدنا ومولانا
محمدن المختار وآله الأطهار وأصحابه الأخيار عدد نعم الله وفضله ، أللهم وارض عن
الخلفاء الراشدين، الذين قضوا بالحق وكانوا به يعدلون، أبى بكر وعمروعثمان وعلي،
وعن الستة المتممين للعشرة الكرام، وعن سائر أصحاب نبيك أجمعين، وعن التابعين
وتابع التابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين// واجعلنا معهم برحمتك ياأرحم
الراحمين.
أللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين
والمؤمنات الأحياء منهم والأموات برحمتك يا واهب العطيات، أللهم أعِزّ الإسلام
والمسلمين وأهلك الكفرة والمشركين وأعل كلمتك إلى يوم الدين، أللهم آمِنَّاَ فى
دورنا وأصلح ولاة أمورنا، واجعل اللهم ولايتنا فى من خافك واتقاك، أللهم ادفع عنا
الغلاء والوباء والربا والزنا والزلازل والمحن، وسوء الفتن ما ظهر منها ومابطن، عن
بلدنا هذا خاصة/ وعن سائر بلاد
المسلمين عامة يارب العالمين، أللهم حبب إلينا الإيمان/ وزينه فى
قلوبنا وكره إلينا الكفر والفسوق و العصيان/ واجعلنا من
الراشدين/ أللهم أرنا الحق حقا وارزقنا اتباعه و أرنا الباطل باطلا وارزقنا
اجتنابه/ ربنا لا تؤاخذنا إن نسينا أو أخطأنا ربنا ولا تحمل علينا إصرا كما حملته
على الذين من قبلنا ربنا ولا تحملنا ما لا طاقة لنا به واعف عنا واغفر لنا وارحمنا
أنت مولانا فانصرنا على القوم الكافرين/ ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا
من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب، أللهم اجعل جمعنا هذا/ جمعا مباركا
معصوما/ وتفرقنا من
بعده تفرقا مرحوما/ ولاتجعل فينا
ولامعنا ولا بيننا شقيا ولامحروما, ربنا آتنا فى الدنيا حسنة/ وفى الآخرة
حسنة وقنا عذاب النار ...
عباد الله، إن
الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذى القربى،/ وينهى عن الفحشاء والمنكر
والبغي، يعظكم لعلكم تذكرون، فاذكرواالله العظيم يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم،
واسئلوه من فضله يعطكم، ولذكرالله أعزوأجل وأكبر، والله يعلم ما تصنعون.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar